Sunday, 1 September 2013

FUNGSI BATIK

Fungsi batik sebenarnya adalah untuk motif "dekorasi"/hiasan pada pakaian baik lelaki maupun perempuan, Pada awalnya semua bahan pakaian yang terbuat dari alam, baik dari serat tumbuhan, maupun hasil dari binatang, berwarna sesuai dengan warna aslinya. Misal yang dari serat tumbuhan berwana agak keputih-putihan sesuai dengan warna seratnya; kapas, kapuk, serat nenas, serat kulit pohon dsb. Demikian yang dari binatang, loreng kalau dari kulit harimau, putih kalau dari bulu domba, keperakan kalau dari benang sutra dan sebagainya. Setelah dikenal warna pencelupan (aslinya dari warna bebatuan/tanah liat dan getah kulit pohon) maka yang awalnya polos putih, lalu diberi warna hitam, coklat dengan getah pohon (mahoni misalnya) merah, biru dll dengan mineral tanah.
Karena kurang puas dengan warna polos maka mulailah manusia mencari motif lain, seperti diberi coretan-coretan gambar, tetap dengan memakai warna dasar mineral tanah, atau getah tumbuhan, misal dengan gambar binatang, alam, dan sebagainya. Untuk orang Asia tenggara motif-motif gambar tercetus dari gambar alam.alat-alat sehari yang dipakai atau/dan binatang menggunakan pewarna tetap dari alam, dan dengan bantuan lilin, mereka menciptakan batik tersebut, digambar secara berulang-ulang sehingga tercipta "lukisan" batik pada kain yang akan dibuat baju. Sekarang dengan kemajuan tehnologi pewarnanya telah beralih ke bahan kimia walaupun bahan dasarnya tetap memakai lilin (malam). Batik tidak hanya dikenal di Indonesia, di Thailand, Kamboja, Malaysia juga mengenal batik dengan pola mereka masing-masing (hanya untuk negara Jiran Malaysia, karena penduduknya banyak juga yang berasal dari Indonesia, mereka lalu banyak mengakui bahwa batif motif jawa yang dibuat oleh orang dari Jawa, tekadang diakui bahwa itu asli kreasi Malaysia asli). Tapi dalam perkembangannya, bati Indonesia lebih berkembang (terutama di Jawa) dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Pada tahun 50 - 80 an Thailand dan Kamboja banyak mengimport batik dari Jawa. Tapi sekarang mereka juga mengembangkan batik nya sendiri.
Jadi sekarang batik merupakan identifikasi karya suatu bangsa, selain tentu saja untuk hiasan pakaian agar tampil beda. Kalau anda ikut konfrensi internasional, lalu anda memakai baju batik, tentu mereka akan "melirik" kagum pada anda: oh ini orang Indonesia, yang murah senyum, punya banyak pemimpin yang korupsi, bahkan punya banyak teroris yang siap bunuh diri dengan bom (ah yang kedua terakhir itu hanya gurau koq, walaupun memang demikian keadaannya)
 
Proses Pembuatan Batik
  1. Funnel Pen’ yang diisi dengan bahan ‘lacquer digunakan untuk membentuk corak dan motif / batik, dalam bentuk stensil skrin, di atas , kain pemidang skrin. Bahagian yang ingin dicetak dengan sesuatu warna tertentu akan dibiarkan kosong dan bebas daripada bahan ‘lacquer’.
  2.  
  3. Setelah kesemua skrin yang diperlukan siap, sehelai kain putih dibentangkan di atas permukaan meja mencetak. Kain hendaklah tegang dan rata supaya warna dapat dicetak dengan rata.
  4.  
  5. Skrin diletakkan di atas permukaan kain dengan kemas dan rapi
  6.  
  7. Sedikit bahan pewarna dituangkan pada bahagian hujung skrin dan dengan menggunakan alat ‘sekuji' bahan pewarna dapat disapukan dengan licin dan rata. Proses cetakan saring ini dilakukan berulang kali menggunakan skrin yang berasingan untuk warna dan corak yang berasingan.
  8.  
  9. Kain-kain yang telah siap dicetak akan dijemur sehingga kering dan seterusnya proses ‘Pengewapan’ akan dilakukan pada kain supaya warnaanya tidak mudah luntur atau pudar.
  10.  
  11. Selepas itu kain-kain direndam dan dibersihkan di dalam air panas suam yang bercampur ‘Bio-Soft’ (bahan pelembut), untuk menanggalkan lebihan bahan pewarna di samping melembutkan kain.
  12.  
  13. Akhirnya,kain dijemur sehingga kering.
             ALATAN BATIK SKRIN

Alat-alat Yang Diperlukan
Skrin
  • Diperbuat daripada bingkai kayu yang berukuran 50 inci lebar x 90 inci panjang. Kain jenis poliester digunakan sebagai kain pemidang. Di atas kain pemidang inilah motif dan rekacorak batik dilukis. Setiap skrin digunakan untuk menyapu satu warna sahaja. Kadang-kadang 5 atau 6 skrin diperlukan untuk menghasilkan sehelai kain batik cetak sutera saring.
Sekuji
  • Alat yang digunakan untuk menyapu bahan pewarna dengan rata di atas permukaan skrin. Ia diperbuat daripada kayu pada bahagian atas dan getah di bahagian bawahnya.
‘Funnel Pen’
  • sejenis alat yang berfungsi sebagai pen yang berbentuk kelongsong (kon). Ia digunakan untuk melukis corak dan motif di atas permukaan skrin.
Meja pengecap
  • Digunakan sebagai alas untuk kerja-kerja mencetak. Saiznya dibuat sama mengikut saiz bingkai skrin.
Kuali/bekas
  • Untuk merendam dan membersihkan kain.
Pengukus
  • Digunakan untuk proses Pengwapan iaitu proses mengekalkan cetakan warna pada kain.

Bahan-bahan yang diperlukan
Kain Putih
  • Kain jenis kapas dan berukuran sama dengan saiz pemidang.
Bahan ‘lacquer’
  • Sejenis campuran bahan ‘thinner’ dan ‘emulsion’ yang dimasukkan ke dalam ‘Funnel Pen’ untuk melukis corak pada skrin. Bahan ini akan bertindak seperti lilin iaitu menghalang bahan pewarna daripada meresap di bahagian-bahagian yang telah ditutup dcngan ‘lacquer’.
Bahan Pewarna
  • Jenis ‘Reactivc’ dan ‘Pigment’ dye.

  • Cara Membuat Batik
    • Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis :
    • Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
    • Canting sebagai alat pembentuk motif,
    • Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
    • Lilin (malam) yang dicairkan
    • Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
    • Larutan pewarna

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini:

  1. Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
  2. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
  3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
  5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
  7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
  8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  11. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
  12. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.



         

Batik

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Lompat ke: pandu arah, cari
Batik berasal dari kata Jawa "amba" yang bermakna menulis, dan "nitik" yang bermakna membuat titik. Batik merujuk kepada kain yang mempunyai corak yang terang dan menarik. Batik terdapat dalam pelbagai bentuk, antaranya adalah batik tulis, batik skrin, batik celup, dan batik terap. Teknik batik telah diketahui lebih seribu tahun, kemungkinannya berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Ia terdapat di beberapa negara di Afrika Barat seperti Cameroon, Mali dan Nigeria; atau di Asia, seperti Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Malaysia, Sri Lanka dan Thailand. Batik telah menjadi sebahagian daripada budaya dunia terutama di alam Melayu, dan sejak lama yang merangkumi negara-negara Asia Tenggara.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Perempuan tua Jawa sedang membuat batik piawai
Pada masa kini terdapat corak-corak baru yang dikenali sebagai batik moden bagi memenuhi cita rasa pengguna yang sentiasa berubah-ubah, tetapi batik tradisi turut dihasilkan disamping itu.

Budaya batik

Baju batik di Indonesia

Batik moden di sesebuah pertunjukan fesyen, Jakarta, 2008
Pada awalnya baju batik kerap dikenalkan pada acara acara rasmi untuk menggantikan baju jas. Tetapi dalam perkembangannya pada masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian rasmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) yang menggunakan seragam batik pada hari Jumaat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian seharian terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari Khamis atau Jumaat.

Baju batik di Malaysia

Mulai 17 Januari 2008, semua kakitangan awam lelaki di Malaysia dikehendaki memakai baju batik Malaysia pada setiap hari Khamis. Sebelum ini peraturan memakai baju batik hanya pada hari Sabtu sahaja. Ini kemudiannya diubah kepada 1 haribulan dan 15 haribulan. Tetapi orang ramai mudah lupa menyebabkan kembali semula kepada sistem lama berdasarkan hari.[1]

Lihat juga

Rujukan

  1. Peraturan baru pakaian batik bagi kakitangan awam, Bernama
  • Pogadaev, Victor (2002). "The Magic of Batik" in "Vostochnaya Kollektsiya" (Oriental Collection), Spring 2002, p. 71-74.

Pautan luar